Jakarta - dr. Tirta menjelaskan soal mengonsumsi martabak manis terlalu sering dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Begini tips sehat dari dr. Tirta agar gula darah stabil.
Martabak manis memiliki rasa manis legit, dapat dikatakan kandungan gulanya juga berlebih. Sebelum diberikan aneka topping, martabak manis juga diberikan taburan gula pasir. Setelahnya baru ditambahkan topping cokelat, keju, hingga siraman susu kental manis yang melimpah.
Bagi penderita diabetes atau orang yang sedang diet, martabak manis harus dihindari. Karena, mengonsumsinya dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.
dr. Tirta menjelaskan soal konsumsi makanan manis atau martabak manis lewat channel YouTube Tirta PengPeng (16/2). dr. Tirta menjelaskan soal martabak yang memiliki topping melimpah sangat tidak baik dikonsumsi, apalagi disantap malam hari.
"Ada martabak, banyak banget lho topping-nya. Kamu tahu itu apa? Gula, karbo, uwaa naik semua ini. Ditambah makannya malam hari," kata dr. Tirta.
"Ini saya kasih tahu, kalau kalian pengin makan terang bulan (martabak) seperti itu, kamu olahraganya juga harus bagus. Kenapa? Karena kalau kamu olahraga, maka energimu yang disimpan ini akan kepakai, dibuang dalam bentuk energi," lanjut dr. Tirta.
dr. Tirta menegaskan orang yang mengonsumsi martabak manis di malam hari maka harus olahraga secara seimbang. Agar kalori yang masuk terbuang dalam bentuk energi.
Dokter yang juga seorang pengusaha ini mengatakan kalau makan martabak manis namun tidak diimbangi dengan olahraga, maka dapat membahayakan kesehatan. "Ini malah bahaya, karena kamu akan meningkatkan obesitas dan akan menjadi gula darah naik (hiperglikemia), dan akan menjadi DM (Diabetes Melitus)," ungkapnya.
dr. Tirta juga menjelaskan kalau efek dari diabetes melitus ini bisa menyebabkan efek penyakit kronis lainnya. "Ya kalau nggak hipertensi, jantung seperti itu. Itu teman akrabnya DM (Diabetes Melitus)," jelasnya.
Copyright © 2022 pusatbuahsegar