pusat buah segar
pusatbuahsegar
Simak Yuk Cerita-cerita Menarik di Balik Makanan Tradisional Ini

Berbicara masakan di restoran ataupun festival kuliner tak melulu soal kelezatan serta cantiknya seni penyajian. Namun, baik disadari maupun tanpa disadari, ada persebaran budaya di baliknya. Misalnya, Teh Talua sebagai penambah stamina, Pisang Udang ataupun Ketan Unti yang hanya ada di Kampung Tugu, Jakarta. 

Jakarta Food Adventure (JFA), sebuah penyelenggara perjalanan yang fokus pada eksplorasi wisata budaya dan kuliner, memang baru hadir awal 2016. 

Namun, kawasan Jakarta yang menyimpan cerita budaya dan kuliner telah dijelajahinya. Misalnya, Explore Little India di Pasar Baru, Explore Old Town Batavia di Kota Tua Jakarta, Explore Portuguese Village di Kampung Tugu, dan Explore Little Arab di Cikini. 
Pada Sabtu (6/8), JFA bersama dengan Sinthesis Development dan JalanSutra menghadirkan Petualangan Kuliner Indonesia yang berlangsung hingga Minggu (7/8). Ini bukan festival kuliner biasa, karena menghadirkan kudapan tradisional yang langka ditemui pada hari biasa. Dari tujuh kudapan yang disajikan, enam di antaranya merupakan makanan tradisional. 
 

Kue Pisang Udang & Ketan Unti

Namanya bisa jadi tidak begitu populer di masyarakat. Namun, keenam kudapan ini memiliki cerita menarik di baliknya. Kue Pisang Udang dan Ketan Unti, misalnya. Dua kudapan ini hanya dapat ditemui di Kampung Tugu di kawasan Semper Jakarta yang juga dikenal sebagai Portuguese Village. Selain itu, kudapan ini juga hanya disajikan saat hari perayaan tertentu. 

Kue Pisang Udang berbahan utama tepung beras dengan isian udang dan gula merah. Adapun, Ketan Unti berbahan dasar ketan dengan parutan kelapa bercampur gula merah di atasnya. Warga Kampung Tugu, Eugeniana berusia 50 tahun , hanya memasaknya ketika ada pesanan katering. Selama ini pesanan banyak datang untuk disajikan pada para wisatawan asing maupun lokal yang sedang jelajah kuliner di Kampung Tugu. 
 

Pindang Serani

Selain Pisang Udang dan Ketan Unti, kudapan khas Kampung Tugu lainnya yakni Pindang Serani. “Karena dulu banyak dari masyarakatnya yang berprofesi sebagai nelayan dan dari hasil kebun, sehingga kami membuat makanan dari bahan yang ada,” tuturnya.

Es Pallubutung

Selain Pisang Udang dan Ketan Unti, sebagai pencuci mulut ada Es Pallubutung khas Makasar. Jika dilihat sekilas, minuman berbahan utama pisang ini hampir menyerupai Es Pisang Ijo. Yang berbeda Es Pallubutung tidak dilapisi balutan adonan hijau. Es Pallubutung dapat disajikan panas maupun dingin. 

Disajikan panas ketika disajikan sebagai minuman setelah warga bergotong royong. Disajikan dingin ketika Ramadan sebagai hidangan Melirik Si Pencemburu Curik Bali berbuka puasa. 
 

Teh dari Sumbar

Nah, masyarakat Sumatra Barat memiliki minuman penambah khasiat dengan bahan dasar teh. Ada Teh Talua yang terdiri dari campuran kopi, gula, kuning telur, teh, dan perasan jeruk nipis. Di Minangkabau, Teh Talua dianggap sebagai minuman bergensi dan berkelas. 
Minuman ini biasa disajikan di berabagai acara adat yang dihadiri pejabat, saudagar, dan orang-orang kaya, sehingga Teh Talua dianggap sebagai minuman berbudaya. Selain dianggap sebagai minuman berkelas, Teh Talula juga dipercaya dapat menambah stamina. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak petani yang meminum ini saat hendak meladang. 
 

Most Liked Articles
Follow on Instagram